BAB Ke 25. Tentang Kalimat Isim Yang di Khofadlkan | Al-Jurumiyyah

 


Tiga sebab bagi kalimat-kalimat isim yang kedudukan harkat akhirnya dikhofadlkan. Yaitu:

  1. Khofadl sebab huruf. Yaitu setiap kalimat isim yang dilekatkan dengan huruf-huruf tertentu (harful jarr, harful qosam) maka kalimat isim tersebut harus khofadl.
  2. Khofadl sebab idlofat. Yaitu dua atau tiga kalimat yang cara pembacaannya disatukan, maka kalimat yang kedua (mudlof ilaih) itu dikhofadlkan.
  3. Khofadl sebab mengikuti kalimat yang khofadl (tabi'). Yaitu seperti kalimatnya jadi sifat (na'at), disambungkan ('athaf), memperkuat (taukid) dan jadi pengganti (badal).
Adapun kalimat-kalimat yang dikhofadlkan dengan huruf, yaitu kalimat yang berada setelah huruf-huruf tertentu seperti di bawah ini;

- Harful Jarr
  •  سرت مِنْ البصرةِ - مِنْ
  • الى الكوفةِ - اِلىَ
  • رميت السهم عَنِ الكوسِ - عَنْ
  • على الفرسِ - عَلى
  • الماء في الكوزِ - في
  • ربّ رجلٍ كريم - رُبَّ
  • مررت بزيدٍ - باء
  • زيد كالبدرِ - كاف
  • المال لزيدٍ - لام
- Harful Qasam (huruf-huruf sumpah)

  • واللهِ - واو
  • باللهِ - باء
  • تاللهِ - تاء
- Harful Jarr
  • ما رأيته مذ يومِ الجمعة - مُذْ
  • منذ يومِ الجمعةِ - مُنْذُ

Dan adapun kalimat yang dikhofadlkan dengan idlofat, yaitu seperti contoh dibawah ini:
غلامُ زيدٍ, artinya: pembantu milik Jaed

Namun dalam hal ini yakni dengan struktur kalimatnya idlofat dalam mengartikannya menyimpan dua makna:

  • Menyimpan arti huruf لام (memiliki) seperti contoh; غلام زيد (pembantu milik Jaed),
  • Menyimpan arti من (dari) seperti contoh; ثوب خزّ (baju dari bahan sutra), باب ساج (pintu dari kayu jati), خاتم حديد (cincin dari besi), dan contoh-contoh lain.
Demikian semoga bermanfaat.

Post a Comment

Previous Post Next Post