Khutbah Idul Fitri 2023. Mujahadah Perilaku Calon Ahli Surga. Download Word

Oleh: Ust. Dedi Ahmad Ramdhani, M.M.

Pimpinan Pesantren Miftahul Huda Bungbulang Garut

 

KHUTBAH PERTAMA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله أكبر 9

الله أكبرُ كبيراً، والحمدُ للَّه كثيراًَ، وسُبْحانَ اللهِ بُكرةً وأصيلاً، لا إلهَ إلا اللهُ، ولا نعبدُ إلا إيَّاه، مخلصين له الدِّينَ ولو كره الكافرون،

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ  نَوَّرَ قُلُوْبَنَا بِذِكْرِهِ، وَأَمَدَّنَا بِطُوْلِ عُمُوْرَنَا لِعِبَادَتِهِ، فَنَرْجُوْ ثَوَابَهُ مَعَ جَنَّتِهِ وَنَخَافُ عِقَابَهُ مَعَ نَارِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِيْ قَائِلَهَا مِنْ وَعِيْدِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ سَيِّدُ أَنْبِيَائِهِ وَخَيْرُ رُسُلِهِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِ الَّذِيْ بُعِثَ فِيْ مَقَامِ مَحْمُوْدِهِ، وَعَلٰى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَعُتْرَتِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ فِيْ دِيْنِهِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، إِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَخُوْضُوْا فِيْ مَعْصِيَتِهِ.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ،  وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰى فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰى.

Allohu Akbar...3x.

Puji dan syukur hanya milik Alloh SWT, yang tiada tuhan selain Alloh. Ia yang berhak untuk di’ibadahi, berhak dita’ati seluruh perintahnya dan dijauhi seluruh larangannya serta ditakuti ancaman-ancaman-Nya. Juga semestinya kita mengharap janji-janji-Nya tentang pahala sorga bagi hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya. Mudah-mudahan kita senantiasa diberi kemampuan untuk memanfaatkan usia sesisanya untuk menjadi manusia yang selamat di dunia dan akhirat. Amiin ....

Shalawat dan salam semoga Alloh SWT limpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya beserta para pengikutnya hingga akhir jaman, termasuk kita semua yang duduk bersimpuh di sini. Karena tidak ada motivasi lain, beradanya kita di sini pada hari raya ‘idul fitri ini kecuali semata-mata menjalankan syariat Islam, syariat yang Beliau perjuangkan selama hidupnya. Semoga kita semua senantiasa mampu meniru dan mengamalkan jejak langkah Beliau untuk menjadi ummatnya dan sebagai penghuni sorga kelak. Amiin Ya Alloh Yaa Rabbal’aalamiin...

Alhamdulillah... bulan ramadhan telah selesai, selama satu bulan penuh kita menahan lapar dan haus semata-mata iman, ta’at serta tunduk patuh terhadap perintah Alloh SWT yang Maha suci dan Agung, dengan penuh harapan agar kita mendapatkan ridlo dan sorga sebagai balasan dari-Nya. Amiin...

الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد.

Jihad; berjuang atau bermujahadah adalah sebuah proses berat dan panjang yang harus kita lalui untuk menjumpai kesuksesan dan kebahagiaan, baik untuk urusan dunyawiyyah terlebih untuk urusan ukhrowiyyah. Karena tanpa sebuah perjuangan tidaklah mungkin sebuah tujuan bisa tercapai.

Sebagai contohnya. Jika kita melihat seseorang berada dalam kesuksesan dengan diamanahkannya jabatan, kekayaan yang melimpah ruah, dan bentuk lain. Itu tidak akan bisa didapatkan dengan cara berlenggang kangkung, bersantai-santai, melainkan pasti ia telah melewati perjuangan, tantangan dan rintangan untuk mendapatkannya, terkadang ia harus berjalan bercucuran keringat dan berlumuran darah dalam mendapatkannya.

Begitu juga Sorga yang telah Alloh SWT janjikan. Sebagai tempat kehidupan akhirat yang kekal dan penuh kenikmatan tiada tara. Tidak mungkin didapatkan dengan cara biasa saja melainkan harus dengan perjuangan, pengorbanan yang besar dan sekuat-kuatnya taqwa kepada Alloh SWT. Hal inilah disebut bermujahadah atau berjihad di jalan Alloh, yang pasti akan terasa berat dan panjang sampai akhirnya tutup usia kita. Subhaanalloh...

Alloh SWT telah mengisyaratkan kepada kita dalam firman-Nya yang berbunyi:

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu dan belum nyata pula orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran ayat 142)

Dari firman-Nya ini, haruslah kita tahu. Bahwa Alloh SWT bukannya bertanya kepada kita, karena Ia maha tahu. Melainkan Alloh menegaskan kepada kita bahwa; Tidak akan masuk ke dalam sorga sebelum dipastikan orang-orang yang benar-benar bermujahadah dan bersabar di jalan-Nya. Subhaanalloh...

الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد.

Sekarang kita sudah masuk ke dalam bulan syawwal, tanggal satu yang disebut Lebaran/Hari raya ‘idul fitri. Terasa kebahagiaan bersama karena telah lulus ujian dan bermujahadah menahan godaan dari berbagai hal yang membatalkan puasa selama satu bulan penuh, bisa menjauhi maksiat dan dosa-dosa, ditambah bisa melaksanakan berbagai ibadah sunnah dan fardiyah lainnya, seperti shalat tarawikh, tadarus al-Qur’an, berinfaq, bersedekah, dan amal kebajikan lainnya hingga menunaikan zakat fitrah maupun zakat maal. Alhamdulillah...

Selain itu. Sebagai pelengkap kebahagiaan hari ini, kita bisa berkumpul dengan keluarga, saudara, teman-teman. Ditambah dengan bisa memberikan hadiah, bingkisan, pakaian bagus, makanan enak untuk anak dan istri terutama untuk orang tua, bahkan kepada kerabat dan orang lain. Maka patutlah pada hari ini, kita bersyukur kepada Alloh SWT. Alhamdulillah ...., karena nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?.

Kebahagian hakiki atau yang sebenarnya adalah karena kita telah dijanjikan Alloh SWT akan kembali ke fitrah / suci dari dosa laksana bayi yang baru lahir. Hal ini jika puasa kita diterima. Sebagaimana sabda Rosululloh SAW, riwayat Imam Ahmad: 1572, Nasai: 2180, dan Ibnu Majh: 1318, yang berbunyi:

قالإِنَّ الله عز وجل فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ وَسَنَنْتُ قِيَامَهُ فمَن صَامَهُ وَقَامَهُ إِحْتِسَابًا خَرَجَ مِنَ الذُّنُوبِ كَيَوَمِ وَلَدَتهُ أًمُهُ

 Artinya: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan puasa Ramadhan dan aku telah mensunnahkan menegakkan shalatnya (terawih), maka barangsiapa berpuasa dan menegakkannya dengan mengharap ridha Allah, maka keluar dosa-dosanya seperti pada hari ibunya melahirkan.

 

Dengan hadits ini juga, jelaslah bagi kita bahwa hanya dengan bermujahadahlah seseorang bisa mengamalkan serangkaian amaliyah ramadhan yang berat itu, tanpa bermujahadah tidaklah mungkin seseorang bisa mengamalkannya dan menjadi orang yang bersih dari dosa.

                                                                                    

Hadirin jama’ah ‘Idd yang dirahmati Alloh SWT.

Jika pada hari ini, Alloh saja telah membebaskan hamba-hambanya dari dosa haqqulloh. Maka diantara kita sangatlah tidak pantas apabila tidak bisa saling mema’afkan dosa haqqul adami/ antar sesama.

Meskipun memaafkan adalah perbuatan yang sangat berat, dan meminta maaf pun sama beratnya. Maka disinilah kita harus bermujahadatunnafsi, memerangi hawa nafsu, nafsu yang menghalangi untuk mema’afkan, nafsu yang menuntun untuk bermusuhan, nafsu itulah yang menggiring ke jurang neraka. Mari berjuang untuk mengikhlaskan apa saja yang pernah terjadi dari berbagai jenis kekecewaan, kekesalan dan kesalahan yang pernah ada, berjuang untuk mendapatkan maghfiroh Alloh dan surganya.

Hadirin.... Sudilah kiranya tubuh badan ini Alloh SWT jerumuskan kedalam api neraka! Yang panas dan ganasnya tiada tara, serta berlama-lama di sana, karena sebab hal yang sepele dan bisa diselesaikan di dunia hari ini juga dengan cara saling mema’afkan.

Hadirin... Sudilah kiranya kebaikan kita hancur binasa akibat melakukan dosa besar!, salah satunya menyakiti orang tua yang dengan kasih sayang dan kebaikannya dulu sampai sekarang untuk kita, sehingga kita bisa jadi seperti ini.

Hadirin... Sudilah kiranya kita menjadi penghuni neraka sebab tidak mampu menjaga anak dan ahli keluarga terhindar dari neraka, dengan membiarkannya jauh dari tuntunan agama.

Hadirin... Maukah menjadi ahli sorga? Syaratnya; bermujahadah, memerangi hawa nafsu, berhijrah, berjuang, berkorban sekuat tenaga untuk belajar ikhlas, mema’afkan, meminta ma’af dan beramal shalih.

الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد.

Apabila dipikir secara jernih, meninggalkan bulan suci ramadhan seharusnya merasa sedih dan keberatan, sebab meninggalkan bulan penuh barokah, pahala berlipat ganda, syetan dibelenggu, amal shaleh mudah dilakukan. Berbeda dengan bulan-bulan selain ramadhan, biasanya ibadah menjadi susah, tadarus al-Qur’an jarang, shalat malam jarang, sedekah, infaq bahkan puasa sunnah pun berat.

Padahal seharusnya. Setelah ditatar dan pelatihan selama satu bulan penuh ada efek positif untuk bisa mengamalkan berbagai ‘ibadah di sebelas bulan lainnya. Maka sepantasnya jika dimulai hari ini kita berjuang untuk meninggalkan prilaku kemaksiatan, melaksanakan shalat yang fardlu, dilengkapi dengan shalat nafilahnya seperti dluha dan shalat malamnya. Juga meninggalkan perbuatan kemaksiatan sosial seperti; ghibah/gosip, hasud/iri dan dengki, takabur, riya, ujub dan sum’ah. Bisa berprilaku jujur, disiplin, hemat dan kerja keras, cerdas hingga tuntas. Insya Alloh dengan cara inilah surga dunia maupun akhirat akan menjadi jatah dan bagian untuk kita. Amiin ....

Dimuali dari bulan ini ada peluang enam hari puasa sunnah syawal, sebagimana sabda Nabi Muhammad SAW:

(( مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ))

Siapa saja yang puasa ramadhan kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka seolah ia berbuasa satu tahun penuh”.

الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد.

Alloh Maha Besar, Alloh Maha Besar, Alloh Maha Besar, dan bagi-Nya semua pujian.

Sebagai pengingat bahwa Mujahadah Perilaku Calon Penghuni Surga, Alloh SWT berfirman di dalam Al-Qur’an surat An-Nazi’at ayat 40-41 :

 وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهٰى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰى  -فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰى

“Adapun orang-orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya - sesungguhnya surgalah tempat tinggal(-nya).

Intinya. Syarat agar kita salamat dari api neraka dan mendapatkan surganya Alloh SWT adalah; harus takut selamanya terhadap ancaman Alloh dan harus mampu menahan hawa nafsu atau bermujahadah.

Pertama kita harus yaqin bahwa neraka adalah tempat kembalinya orang-orang musyrik, kufur, munafiq, dzolim dan fasiq. Neraka merupakan adzab yang sangat menyakitkan dan mengerikan. Sangat mungkin neraka adalah untuk orang muslim yang bermaksiat dan tidak sempat bertaubat, sebab meninggalkan kewajiban, menyakiti orang tua, saudara, tetangga, memutuskan silaturrahmi dan menghardik kaum dluafa, fakir, miskin dan anak-anak yatim piatu. Naudzubillah ....

Yang kadua kita harus mampu berjihad atau berjuang secara sabar di jalan Allah SWT dengan cara melawan hawa nafsu selama hidup sampai akhir hayat. Karena apabila nafsu kita ini dibebaskan sebebas-bebasnya maka nafsu itulah akhirnya yang akan membuat kecelakaan di dunia bahkan di akhirat sehingga menjadikan penyebab mati tanpa membawa iman dan islam. Naudzubillah ....

 

 Hadirin Rohimakumulloh!

Ingatlah..! Usia kita di dunia ini tidak akan lama lagi, tidak diketahui kapan kita akan dijemput malakal maut menuju alam kubur/barzakh. Lihat! Teman, saudara bahkan tetangga sudah mulai dipanggil Alloh dan meninggalkan kita di dunia ini dan kita tinggal menunggu antrian kematian. Subhaanalloh ....

Lihatlah..! disekeliling kita mereka yang akan ditinggalkan ketika kita dipanggil kematian nanti. Kebaikan apa yang sudah diperbuat untuk mereka? Amal apakah yang sudah dipersiapkan? Agar kita mulia di sisi Alloh atau hina. Ketaqwaanlah sebagai kemulian di sisi Alloh:

إِنَّ أكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُـمْ  "

“Sesungguhnya hanya orang yang paling bertaqwalah yang mulia di sisi Alloh.”

Mari kita lupakan kekecewaan dan kebencian, permusuhan dan kedengkian karena itu hal biasa bagi manusia sebagai  makhluq sosial dan ciri hasnya manusia biasa. Berbeda pandangan, pemahaman, pegangan sampai kasab adalah rahmat dan syarat bermujahadah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan diantara kita.

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ وَاجْعَلْنَا مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْآٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلْ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ جَوَادٌ كَرِيْمٌ،  رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ.

KHUTBAH KE DUA

الله أكبر 7

الله أكبرُ كبيراً، والحمدُ للَّه كثيراًَ، وسُبْحانَ اللهِ بُكرةً وأصيلاً، لا إلهَ إلا اللهُ، ولا نعبدُ إلا إيَّاه، مخلصين له الدِّينَ ولو كره الكافرون،

اَلْحَمْدُ للهِ الْمَحْمُوْدُ بِنِعْمَتِهِ، اَلْمَعْبُوْدُ بِقُدْرَتِهِ، اَلْمُطَاعُ بِسُلْطَانِهِ، اَلْمَرْهُوْبُ مِنْ سَطْوَتِهِ وَعَذَابِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اْلغُرِّ الْكِرَامِ، وَعَلٰى آٰلِهِ وَصَحْبِهِ  نُجُوْمِ الْهِدَايَةِ وَمَصَابِيْح ِالظَّلَامِ، صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ إِلٰى يَوْمِ الْقِيَامِ.

  أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهاَ الْحَاضِرُوْن،   أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ  بِتَقْوٰى  اللهِ  وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونْ

Hadirin Rohimakumulloh!

Semoga pagi ini adalah saat terbaik bagi kita. Dan bersimpuhnya di tempat ini sebagai pembuktian kepada Alloh SWT bahwa kita masih tetap dan terus membutuhkan rahmat dan kasih sayang-Nya. Meskipun panasnya matahari mulai menyengat tubuh badan, tetapi karena banyaknya pengharapan kepada Alloh, ijinkan kiranya masing-masing saya di sini mencurahkan permohonan dan do’a kepada-Mu Ya Alloh... Sudi kiranya Engkau mengkabulkan permohonan kami. 

Ya Alloh... Ya tuhan kami, ampunilah semua dosa-dosa kami, dosa orang tua kami, kasihanilah mereka Ya Alloh... seperti halnya mereka telah mengasihaniku semasa kecil, dan tempatkan almarhum di tempat yang engkau ridloi. Amiin ....

Ya Alloh... Ampuni seluruh muslimin muslimat dipenjuru dunia ini, jaga mereka dari kedzoliman-kedzoliman yang menimpanya. Dan jadikan tempat kami daerah yang Engkau ridloi. Amiin ....

Ya Alloh... limpahkanlah kasih sayang kepada kami, keberkahan usia dan harta. Berilah kesempatan kepada kami untuk beramal shaleh dengan usia, ilmu, amal dan harta serta apapun yang ada pada diri saya ini semata-mata ikhlas karena Alloh. Amiin ....

Ya Alloh ... Ya Robbi.... terasa berat kaki dan pikiran ini untuk melangkah, telah terasa capai hidupku ini, mungkin usia dan kekuatan ini sudah mulai melemah, sementara beban, tuntutan dan tanggung jawab hidup terus bertambah. Berikanlah petunjuk dan pertolongan-Mu .... Ya Alloh ....

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ،  إِنَّ اللهَ  وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلٰى آٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينْ، آمِينْ يَارَبَّ الْعَالمِينْ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا أَعْمَالَنَا، وَقِيَامَنَا وَصِيَامَنَا وَزَكَاتَنَا، وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا، وَخُشُوْعَنَا وَتَخَشُّعَنَا، وَلَاتَضْرِبْ بِهَا وُجُوْهَنَا يَا إِلٰهَ الْعَالَمِيْنَ، وَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَّنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَّنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ. تَـحَصَّنَّا بِذِي العِزَّةِ والجَبَرُوتِ، واعْتَصَمْنا بربِّ الـمَلَكُوتِ، وتَوَكَّلْنا على الحيِّ الذي لا يَمُوت، ربَّنا اصْرِفْ عنَّا الأذَى وَالْوَبَاءَ، وَقِنَا شَرَّ الدَّاءِ وَالْغَلَاءِ، بِلُطْفِكَ وَرَحْمَتِكَ إنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبَّ الْعَالمِينْ.

 عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَلَذِكْرُ اللهِ أكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


PERHATIAN! ;

Sebelum membacanya tek khotbah ini sebaiknya untuk membaca dan menelahnya terlebih dahulu, karena dikhawatirkan terdapat kesalahan dan tidak sesuai dengan keadaan di lingkungan.

Semoga bermanfA’at 

Silahkan! download


Post a Comment

Previous Post Next Post